Perbandingan Kawasaki Ninja 250 2018 vs Honda CBR250RR

Kawasaki Ninja 250cc Tahun 2018.

Otomotif Indonesia, Kawasaki Ninja 250, Walaupun bukan pasar yang terbesar, keberadaan motor sport 250cc selalu dinanti oleh penggemar setianya. Maka dari itu jangan heran bila merek-merek motor seakan enggan untuk berhenti memasarkan sport bike seperempat liter buatannya. Bahkan merek-merek tersebut justru memberikan perubahan sesuai tren yang ada supaya tetap dipikat oleh masyarakat di Indonesia.

Masih cukup hangat dibicarakan soal kelahiran Kawasaki Ninja 250 terbaru ini. Motor baru ini dirilis pada ajang Kawasaki Bike Week 2017 belum lama ini. Kehadiran motor Kawasaki ini bisa jadi merupakan jawaban dari Kawasaki Motor Indonesia yang kedatangan Honda CBR250RR.

Berstatus sebagai generasi baru, maka menjadi hal yang menarik untuk membandingkan spesifikasi dua motor ini. Berikut adalah komparasi selengkapnya Kawasaki Ninja 250 2018 vs Honda CBR250RR.

Desain

Seakan tak mau kalah dari rivalnya, Ninja 250 terbaru mengusung desain yang agresif dan menarik. Desainnya berubah menjadi lebih modern dan juga kekar dibandingkan model sebelumnya. Lalu untuk sisi knalpot masih bertahan dengan satu saluran saja.

Sementara lampu sein tetap menempel di bagian bodi. Jika ditelusuri lebih jauh, maka dapat diketahui bahwa motor Kawasaki ini memakai rangka baru berjenis twin spar layaknya Ninja H2.

Alhasil jarak sumbu roda dipangkas mencapai 1.370 mm. Meski begitu pengendalian diklaim menjadi lebih lincah. Tidak hanya itu, bobot Kawasaki Ninja 250 juga diklaim lebih ringan 7-8 kg. Untuk versi standar menjadi 164 kg atau melampaui bobot CBR250RR 1 kg.

Kawasaki Ninja 250 terbaru mempunyai grafis spesial Kawasaki Racing Team yang disajikan khusus untuk varian Special Edition. Sementara untuk varian standar tampil polos tanpa grafis. Lalu untuk varian ABS hanya mendapat sentuhan dua warna dengan sedikit grafis.

Honda CBR250RR.

Di sisi lain, motor Honda tampil sporty dengan knalpot dua selongsong. Tampilan ini membuat knalpot menjadi lebih berisi dan menarik. Untuk desain lampu depan dibuat menyipit untuk menghadirkan kesan modern.

Juga ada dua opsi grafis spesial yang ditawarkan oleh Honda, yaitu The Art of Kabuki dan Repsol Edition. Masing-masing ditujukan untuk konsumen yang berbeda. Grafis The Art of Kabuki lebih ditujukan untuk orang yang suka dengan kebudayaan Jepang. Sementara grafis Repsol Honda untuk para penggemar ajang MotoGP, khususnya tim Repsol Honda.

Mesin

Salah satu keunggulan Ninja 250 2018 ada pada sektor mesinnya. Motor Kawasaki ini memang masih mempertahankan mesin dua silinder 249 cc DOHC. Akan tetapi mesinnya diklaim benar-benar baru.

Dimensinya dibuat lebih ramping, dengan filter udara besar yang berada di atas mesin. Tenaga yang dihasilkan juga lebih besar, yakni mencapai 39 PS pada putaran 12.5000 rpm dengan torsi puncak 23,5 Nm pada 10.000 rpm. Mesin ini dipadukan dengan transmisi 6-percepatan manual.

Sementara itu Honda CBR250RR mempunyai tenaga 38,7 PS pada 12.500 rpm dengan torsi maksimum 23,3 Nm pada 10.000 rpm. Mesin CBR250RR ini dikombinasikan sistem perpindahan gigi manual 6-percepatan. Dari data teknis ini dapat diketahui bahwa tenaga dan torsi Kawasaki Ninja 250 2018 sedikit lebih unggul dari rival.

Fitur

Kawasaki Ninja 250 2018 mengusung beberapa fitur baru. Seperti lampu LED yang ada pada lampu depan dan belakang. Selain itu juga ada fitur assist & slipper clutch untuk memudahkan pengendara melakukan perpindahan gigi transmisi. Hanya saja untuk panel instrumen belum full digital, masih kombinasi analog dan digital.

Berbeda dengan Honda CBR250RR yang unggul dalam sektor ini. Sistem pencahayaan motor sport Honda ini sudah full LED. Keuntungan menggunakan lampu LED adalah hemat daya dan mendukung kelistrikan yang lebih stabil. Di samping itu lampu LED juga bisa membuat tampilan motor lebih menarik.

Panel CBR250RR juga sudah full digital. Ada beragam informasi yang ada di dalamnya, seperti kecepatan, posisi gigi transmisi, konsumsi BBM rata-rata, waktu perpindahan gigi, lap time putaran mesin dan lan sebagainya.

Tidak hanya itu saja, Honda CBR250RR juga dilengkapi dengan tiga mode berkendara dan throttle by wire. Di antaranya Comfort, Sport dan Sport+. Ketiga mode berkendara ini bisa dipilih sesuai keinginan pengguna. Jika ingin mendapat tenaga yang lebih maksimal, bisa memilih mode Sport+. Sedangkan bila ingin berkendara santai cukup memanfaatkan mode Comfort.

Agar kenyamanan selama perjalanan terjaga, Honda jua sudah menyertakan suspensi upside down yang dinilai lebih stabil dalam kecepatan tinggi. Sedangkan Ninja 250 2018 masih mengusung suspensi depan konvensional berdiameter 41 mm. Untuk lengan ayun Ninja 250 memakai model yang sama dengan versi lama. Sementara untuk Honda CBR250RR memakai swing arm banana.

Harga

Yang menjadi pertanyaan selanjutnya adalah berapa harga motor sport 250 cc ini?

Di Indonesia, harga Kawasaki Ninja 250 terbaru lebih terjangkau. Yakni berkisar mulai Rp 61,9 juta untuk varian standar dan Rp 64,3 juta on the road Jakarta untuk varian Special Edition. Di samping itu juga ada varian ABS yang dilepas Rp 71,9 juta untuk warna Passion Red dan Rp 72,4 juta untuk warna candy burnt orange.


Sedangkan harga Honda CBR250RR berkisar mulai Rp 63,525 juta sampai dengan Rp 64,125 juta OTR Jakarta. Lalu untuk varian CBS dibanderol mulai Rp 69,525 juta hingga Rp 72,375 juta OTR Jakarta.

Kesimpulan

Baik Kawasaki Ninja 250 maupun Honda CBR250RR sama-sama mempunyai keunggulan tersendiri. Secara garis besar Kawasaki menawarkan Ninja 250 terbaru dengan harga yang lebih terjangkau namun performa lebih gahar dibandingkan rivalnya. Di samping itu juga ada beberapa fitur baru yang tersemat pada motor Kawasaki ini, meskipun kalah banyak dari CBR250RR.

Sedangkan Honda CBR250RR bisa dijadikan pilihan untuk konsumen yang lebih memprioritaskan fitur dan teknologi canggih yang ada pada motor. Seperti mode berkendara, throttle by wire hingga suspensi upside down yang akan membuat perjalanan lebih nyaman.

Lantas bagaimana dengan desainnya, lebih unggul Kawasaki Ninja 250 2018 atau Honda CBR250RR? Untuk soal yang satu ini kembali ke selera masing-masing konsumen.